wow wow wow bidan agy bidan agy dunia bidan is my life

Rabu, 25 Januari 2012

Asuhan Kehamilan I


ANATOMI DAN FISOLOGI
ORGAN REPRODUKSI WANITA
       Bagian lunak panggul wanita
        Membentuk lapisan dalam jalan lahir
         Penyangga alat genitalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas
        Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.


PANGGUL BESAR



A.      Bagian Keras
1.         Tulang pangkal, paha terdiri dari 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum ialah cawan untuk kepala tulang paha (caput femoris).
a.        Tulang Usus (os ilium)
Merupakan tulang besar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul. Pada os ilium terdapat lajur yaitu linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas antara panggul besar dan panggul kecil.
b.        Tulang duduk (os ischium)
Terdapat disebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang berduri yaitu spina ischiadica. Dibawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut tuber ischidiacum.
c.         Tulang kemaluan (os pubis)
Terletak dibawah dan didepan dari tulang usus. Dengan tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.

2.         Tulang Kelangkangan
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang mempunyai ciri :
a.        Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
b.        Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas kebawah dan dari kanan maupun kiri.
c.         Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf foramina sacralia anterior.
d.        Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke 5
e.        Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium.
f.          Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio sacro iliaca.
g.        Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging.

3.         Tulang Tungging
Bentuknya segitiga dan terdiri dari 5 ruas yang bersatu, pada waktu persalinan ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.

B.       Bagian Lunak
Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis diafragma pelvis ini dibentuk oleh:
1.         Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :
a.        Muskulus pubo coccygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum
b.        Muskulus ilio coccygeus, dari arcus tendineus muskulus levator ani ke oss coccygeus dan septum anococcygeum
c.         Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir oss sacrum dan oss coccygis.
2.         Pars membranasea
a.        Hiatus urogenitalis
          Terletak antara kedua muskulus pubococcygeus
          Berbentuk segitiga
b.        Diafragma urogenitalis
          Menutupi hiatus urogenitalis
          Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina

3.         Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
a.        Bagian anal (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
b.        Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiocavernosus dan muskulus transversus perinei supervisialis.

Ligamen-ligamen yang penting adalah :
1.         Ligamen sacro-iliaca
2.         Ligamen sacro-spinosum
3.         Ligamen sacro-tuberosum

PANGGUL KECIL (PELVIS MINOR)
          Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak terendah janin yang melalui jalan lahir itu.

Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut :
         Terdiri dari 4 bidang :
        Pintu atas panggul
        Bidang terluas panggul
        Bidang tersempit panggul
        Pintu bawah panggul
         Jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan dengan sifat:
        Jalan lahir depan panjangnya 4,5cm
        Jalan lahir belakang panjangnya 12,5cm
        Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah  berputar 90 derajat
        Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada bidang tersempit
        Pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada :
               Segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan
               ujung belakangnya os. sacrum.
               Segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada simpisis pubis.

a. Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang
    kesamping dan di batasi oleh :
         Promontorium
         Sayap os. sacrum
         Linea terminalis kanan kiri
         Pintu atas symphisis pubis
                Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 5 ukuran penting, yaitu :


1. Conjugata vera : dari tepi atas simpisis pubis sampai dengan
     promontorium ukurannya 11 cm. Tidak dapat diukur secara
     langsung, tetapi ukurannya dapat diperhitungkan melalui
     pengukuran konjugata diagonalis. Panjang konjugata
     diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis
     pubis. Konjugata vera (CV) = CD-1,5cm. konjugata obstetrika
     yaitu ukuran antara promontorium dengan tonjolan symphisis
     pubis.
2. Conjugata obstetric : antara facies anterior simpisis pubis
    sampai dengan promontorium ukurannya 12 – 12,5 cm.
3. Conjugata diagonalis :  antara tepi bawah simpisis pubis
    sampai dengan promontorium ukurannya 13 cm.
4. Diameter transversa : antara linea terminalis kanan dan kiri
    ukurannya 13 cm.
5. Diameter oblique : antara articulation sacro iliaca sampai
    dengan eminensia ilio pubica ukurannya 12 – 12,75 cm.

b. Bidang Terluas Panggul
                Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga tulang belakang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang 12,5 cm.

c. Bidang Sempit Panggul
                Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1-2 cm di atas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10cm. Bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya di sertai kesempitan bidang sempit panggul.

d. Pintu Bawah Panggul
                PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama :
         Segitiga depan : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan di batasi arcus pubis.
         Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri.

BIDANG  HODGE
                Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun kedalam rongga panggul :
         HODGE I            = bidang horizontal yang melalui PAP dan tepi atas symphisis.
         HODGE II          = sejajar dengan PAP dan Hodge I melalui tepi bawah  symphisis.
         HODGE III         = sejajar dengan PAP, Hodge I dan Hodge II dan melalui spina ischiadica
         HODGE IV        = sejajar dengan PAP, Hodge I, Hodge II, Hodge III dan melalui ujung os. Coccygeus.

 BENTUK  PANGGUL
                CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
  • Panggul gynecoid : Berbentuk bulat / oval dan dan terdapat pada wanita.
  • Panggul android : Bentuk panggul yang terdapat pada laki-laki.
  • Panggul anthropoid : Berbentuk panjang, sempit dan biasanya terdapat pada kera.
  • Panggul platypelloid : Berbentuk pipih transversal.











ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA INTERNA DAN EKSTERNA


Organ-organ reproduksi membentuk apa yang dikenal sebagai traktus genitalis yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada perempuan traktus genitalis erat hubungannya dengan rongga peritoneum. Organ perempuan untuk pembentukan keturunan dapat dibagi dalam dua kelompok
yaitu :

A. Genitalia Externa
Yaitu alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi yang berfungsi untuk kopulasi  { persetubuhan }.


                                                                                 




                Meliputi semua organ yang didapatkan antara os pubis, ramus
inferior dan perineum. Pada umumnya disebut Vulva, ialah :

1. Mons Veneris / mons pubis
                Mons Veneris atau yang disebut juga dengan Tundun adalah sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis. Setelah pubertas kulit dari Mons Veneris tertutup oleh rambut.

2. Labia Mayora
                Adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva dan terdiri atas kulit dan lemak,jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia Mayora Sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas depan dari perineum, disebut Commisura Posterior (frenulum). Labia Mayora terdiri dari dua permukaan yaitu :
         Facies eksterna, menyerupai kulit biasa dan berambut
         Facies interna , menyerupai selaput lendir dan mengandung kelenjar  sebacea

3. Labia Minor
                Merupakan lipatan kulit yang terdapat diantara kedua labium Minora. Membentang dari clitoris sampai ke orificium vagina. Kearah anterior, labium Minus melintasi Clitoris sebagai preputium clitoridis. Pada bagian ini terdapat banyak pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

4. Clitoris
                Homolog dengan penis pria. Letaknya anterior dalam Vestibula. Mengandung banyak urat-urat saraf sensoris, dan pembuluh-pembuluh darah. Kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabai rawit dan ditutupi Frenulum Clitoridis. Glans Clitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitive karena memiliki serabut saraf.

5. Vestibulum { serambi }
                Merupakan rongga yang berada disebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, disebelah anterior dibatasi oleh clitoris, disebelah dorsal dibatasi oleh fourchet. Pada Vestibulum terdapat Muara-muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4 lubang kecil yaitu :
                Dua muara dari Kelenjar Bartholoni yang terdapat di samping dan agak kebelakang dari introitus vaginae.
                Dua muara dari kelenjar Skene di samping dan agak dorsal dari Urethra.

6. Glandula Vestibularis Majora
                Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret Mucus terutama pada waktu Coitus { berhubungan seksual }.  Terletak di kanan dan kiri ostium vagina.


7. Hymen
                Berupa lapisan tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus  vaginae. Ada 4 macam bentuk Hymen yaitu :

         Hymen anullaris ( melingkar seperti cincin )
         Hymen seminullaris ( seperti bulan sabit )
         Hymen cribriformis ( seperti saringan tahu )
         Hymen imperforata ( tertutup / tidak berlubang ).

                Penyakit yang bisa timbul dari Organ ini adalah Hematocolpos yaitu Sebuah penyakit yang timbul karena darah menstruasi tidak dapat mengalir keluar karena tertahan oleh hymen yang tidak berlubang. Lubang-lubang pada hymen berfungsi sebagai tempat keluarnya sekret dan darah haid.

8. Urethra
                Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Lapisan urethra pada wanita terdiri dari :

         Tunika muskularis ( sebelah luar )
         Lapisan spongiosa merupakan pleksus dari vena-vena
         Lapisan mukosa  ( sebelah dalam )

B. Genitalia Interna

                Suatu alat reproduksi yang berada didalam, yang tidak dapat dilihat kecuali dengan jalan pembedahan. Alat genitalia bagian dalam terdiri dari :

1. Vagina
                Suatu saluran musculo-membranosa yang menggambungkan uterus dengan Vulva. Terletak antara Kandung Kencing dan Rectum.Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix. Bagian dari cervix yang menonjol dalam vagina disebut portio. Oleh portio ini puncak vagina di bagi menjadi 4 bagian adalah fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral dextra dan sinistra.

 Vagina mempunyai faal penting :

         Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid dan secret dari uterus.
         Sebagai alat persetubuhan.
         Sebagai jalan lahir pada waktu partus.

Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung glikogen. Glikogen ini menghasilkan asam susu oleh karena adanya basil-basil Doderlin hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi kuman-kuman kulit.



                                       


2. Uterus

Uterus adalah organ otot yang berdinding tebal yang berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yang telah dibuahi dan juga sebagai tempat perkembangan dan pemberian makanan kepada Janin yang berada didalamnya.

                Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk seperti buah pir dan terdiri dari 4 bagian :
·      Fundus uteri : Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran yang berbentuk segitiga.
·      Corpus uteri : Bagian uterus yang terbesar pada saat hamil, bagian ini berfungsi sebagai tempat berkembanya janin. Rongga yang terdapat pada corpus uteri disebut cavum uteri atau rongga rahim.
         Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
        Isthmus uteri : Bagian antara servix dan corpus atau bagian bawah rahim, bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan. Bagian tersebut dapat melebar selama kehamilan dan disebut, segment bawah uterus. Bagian cervix yang menonjol ke dalam puncak vagina disebut portio vaginalis atau dengan singkat portio, sedangkan bagian di atas portio vaginalis disebut portio supra vaginalis
        Servix uteri : Terbagi menjadi dua bagian yaitu pars supra vaginal dan pars vaginal / portio. Saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna dan ekstera di sebut canalis servicalis.




Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan :
o    Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar.
o    Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal.
§   Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga
§   dapat mendorong isinya keluar pada persalinan. Diantara
§   serabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh darah,
§   pembuluh lympa, dan urat syaraf.
o    Endometrium
§  Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang
§   membatasi cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang
§  lubang kecil, merupakan muara-muara dari saluran kelenjar
§  uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang membasahi
§  cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk silindris. Tebalnya,
§  susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena
§  dipengaruhi hormon2 ovarium.



Ligamentum-Ligamentum disekitar uterus antara lain :

§   Ligamentum Latum
       Dibentuk oleh 2 lembar peritoneum untuk melapisi facies vesicalis, fundus dan facies intestinalis dari Uterus dan meluas pada dinding lateral pelvs. Terletak di kanan kiri Uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul.

§    Ligamentum Cardinale
       Merupakan ligamentum yang terpenting untuk mencegah agar Uterus tidak turun. Ligamentum ini berjalan dari cervix dan puncak vagina kea rah lateral ke dinding pelvis. Didalamnya terdapat arteri dan vena uterine.

§   Ligamentum Sacrouterina
       Adalah ligamentum yang menahan Uterus supaya tidak banyak bergerak. Berjalan melengkung dari bagian belakang cervix kiri dan kanan melalui dinding rectum kea rah os sacrum kiri dan kanan.

§   Ligamentum Rotundum
       Adalah ligamentum yang menahan  uterus dalam posisi antefleksi dan berjalan melengkung dari sudut fundus uteri ke kiri dan kanan daerah inguinal kiri dan kanan. Melekat pada uterus sebelah ventrocaudal tempat masuknya tuba uterine. Masuk canalis inguinalis dan berakhir pada labium Mayus.

§   Ligamentum pubovesicale
       Berjalan dari os pubis melalui kandung kencing dan seterusnya sebagai ligamentum Vesicouterina.
Pembuluh darah uterus :

a. Arteri uterina
b. Arteri ovarica

Saraf-saraf Uterus
                Innervasi uterus terutama teriri atas sistem saraf simpatis dan sebagian terdiri atas sistem saraf parasimpatis dan serebrospinal. Sistem parasimpatis berada di dalam panggul sebelah kiri dan kanan dari os. Sakrum, sedangkan sistem simpatis  masuk ke rongga panggul sebagai flexus hipogastrikus melalui bifurkatio aorta dan promontorium dan melanjut ke bawah menuju ke flexus-flexus frankenhauser. Serabut saraf tersebut memberi innervasi pada miometrium dan endometrium. Kedua sistem simpatik dan parasimpatik mengandung  unsur motorik dan sensorik. Saraf sensorik menimbulkan kontraksi dan vasokonstriksi dan saraf parasimpatis
mencegah kontraksi dan menimblkan vasodilatasi .



SIKLUS HORMONAL
Pada seseorang tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat di pengaruhi oleh hormon-hormon yang di hasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.

Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon :
a.        FSH
FSH dibentuk oleh sel β (basophil) dari lobus anterior hypophise. Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian estrogen dalam jumlah cukup, kehamilan. Pengaruh FSH yaitu dapat menimbulkan beberapa folikel primordial yang dapat berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen (yang menimbulkan proliferasi pada endometrium).
b.        LH
LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf dan penimbunan substansi dari progesteron dalam sel granulose. Produksi LH bertambah sehingga menyebabkan produksi  FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi.
c.         Prolaktin
Dibentuk oleh sel alpha (acidophil) dari lobus anterior hypophyse, berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari corpus luteum.

Hormon-hormon dari ovarium
a.        estrogen
terdiri dari campuran oestriol, oestradiol, oestron, diproduksi dibawah pengaruh FSH. Estrogen menimbulkan proliferasi dari endometrium dan berperan dalam merangsang timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder seperti tumbuhnnya buah dada, rambut kemaluan, rambut ketiak, menambah kontraktilitas uterus, untuk mengatur haid untuk pengobaatan menpouse, ada kalanya untuk memulai persalinan,
b.        progesteron
dibentuk oleh corpus luteum setelah terjadi ovulasi dan plasenta. Pengaruh hormon ini adalah pada alat-alat reproduksi terutama uterus dan mammae. Progesteron berfungsi dalam mempersiapkan uterus untuk menerima dan mengembangkan sel ovum yang telah dibuahi.
c.         Relaxin
Relaxin berpengaruh pada penggenduran panggul, kelembutan serviks, mendorong uterus untuk berkontraksi.

A.        Siklus Ovarium
§  fase folikular
Hari 1-8
kadar FSH dan LH yang cukup tinggi  mamacu perkembangan 10-20 folikel dengan satu folikel dominan.folikel dominan tampak pada fase mid follicular, sisa folikel mengalami atresia.
Hari ke 9-14
Saat ukuran folikel meningkat lokalisasi cairan tampak sekitar sel granulose dan menjadi konfluen, memberikan peningkatan pengisisan cairan diruang sentral  (antrum) yang merupakan transformasi folikel primer menjadi folikel graaf.
§  Folikel Primordial
Pematangan gamet wanita tergantung pada interaksi kompleks  antara gamet yang sedang berkembang dan sel di sekitarnya yang membentuk lapisan luar folikel. Selama profase meiosis pertama, oosit merangsang organisasi sel di sekitarnya untuk membentuk granulose folikel primordial.
§  Folikel Praantrum (primer)
Sejak pubertas, beberapa folikel primordial memulai kembali perkembangan dan membentuk aliran kontinu folikel praantrum atau folilkel primer yang terus tumbuh. Sebagian folikel dini gagal berkembang sempurna dan mengalami atresia. Karena sebagian besar folikel mengalami regresi dan bukan terus berkembang, ovarium memiliki populasi folikel atretik yang padat sehingga permukaan luar ovarium menjadi kasar. Perkembangan folikel primordial menjadi folikel primer memerlukan waktu sekitar 85 hari.
§   Folikel Antrum (sekunder)
Terbentuk suatu rongga dalam lapisan folikuler (antrum folikuli) yang makin lama makin besar. Tetapi sel-sel folikuler yang berbatasan dengan zona pellucida oosit primer tetap utuh dan menjadi cumulus oophorus.
Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder.
Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai dilapisi oleh dua lapisan jaringan ikat yaitu teka interna (lapisan seluler, sebelah dalam, yang kemudian menghasilkan hormon estrogen) dan teka eksterna (lapisan fibrosa, sebelah luar).
§  Folikel de Graaf
Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel. folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen.


Ø Pada pubertas, dibawah pengaruh hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang dihasilkan kelenjar hipofise dan hormon releasing gonadotropin yang dihasilkan hipotalamus, folikel primordial mengalami pematangan menjadi folikel primer.
Ø Folikel primer menghasilkan hormon estrogen sambil terus berkembang menjadi folikel sekunder.
Ø Folikel sekunder menjadi matang/matur menjadi folikel de Graaf.
Ø Di dalam folikel de Graaf, oosit matang siap dilepaskan.
Ø Dari mulai folikel primordial sampai folikel de Graaf, dibutuhkan waktu 10 – 14 hari.
Ø Pelepasan oosit matang dari folikel de Graaf disebut Ovulasi.
Ø Setelah oosit matang terlepas (ovulasi), bekas folikel de Graaf berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Ø Hormon estrogen dan progesteron ini berguna untuk mematangkan endometrium.
Ø Endometrium yang sudah matang ini siap untuk menjadi tempat perkembangan zigot (bila terjadi pembuahan).
Ø Apabila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan mengalami regresi pada hari ke 14 setelah ovulasi berubah menjadi korpus albikans.



·         Ovulasi
Hari ke 14
Ovulasi adalah pembesaran folikel sacara tepat yang diikuti dengan protrusi dari permukaan korteks ovarium dan pecahnya folikel dengan ekstrusinya oosit yang ditempeli oleh kumulus ooforus.

·         Fase Luteal
Sisa folikel tertahan dalam ovarium di penitrasi oleh kapilar dan fibroblas dari teka. Sel granulosa mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum merupakan sumber utama hormon steroid seks,estrogen dan progesteron disekresi oleh ovarium pada fase pasca-ovulasi.
Korpus luteum meningkatkan produksi progesteron dan estradiol. Kedua hormon tersebut di produksi dari prekursor yang sama.
Selama fase luteal kadar gonadotropin mencapai nadir dan tetap rendah sampai terjadi regresi korpus luteum yang terjadi pada hari ke 26-28. Jika terjadi konsepsi dan implantasi,korpus luteum tidak mengalami regresi karena di pertahankan oleh gonadotrofin yang dihasilkan oleh trofoblas. Jika konsepsi dan implantasi tidak terjadi korpus luteum akan mengalami regresi dan terjadilah haid. Setelah kadar hormon steroid turun akan diikuti peningkatan kadar gonadotropin untuk inisiasi siklus berikutnya.

  1. Siklus Uterus
Dengan diproduksinya hormon steroid oleh ovarium secara siklik akan menginduksi perubahan penting pada uterus, yang melibatkan endometrium dan mukosa serviks.
  Fase Folikuler / Proliferasi (hari ke-5 sampai hari  ke- 14)   
Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seorang wanita. Dimulai dari hari 1 sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase  folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3  - 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel  yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus,  sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap  dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
Pada akhir dari fase ini terjadi lonjakan penghasilan hormon LH yang sangat meningkat yang menyebabkan terjadinya proses ovulasi. 

  Fase Luteal / fase sekresi / fase pramenstruasi  (hari ke-14 sampai
harike-28)
Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk korpus luteum dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur) pada saat  terjadinya proses ovulasi. Pada fase ini peningkatkan hormon progesteron yang  bermakna, yang diikuti oleh penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen, dan  LH. Keadaan ini digunakan sebagai penunjang lapisan endometrium untuk mempersiapkan  dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan, digunakan  untuk penghambatan masuknya sperma ke dalam uterus dan proses peluruhan dinding  rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir fase ini. 

  Fase menstruasi (hari ke-28 sampai hari ke-2 atau 3)
Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan  aktivitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak adanya hormon LH  dan pengaruhnya karena produksinya telah diheikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi flora normal dan dinding-dinding di daerah vagina dan uterus yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan-perubahan higiene pada daerah tsb dan menimbulkan keputihan 






  Fase Regenerasi / pascamenstruasi (hari ke-1 sampai  hari ke-5)
Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali lapisan endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai beraktivitas kembali membentuk folikel-folikel yang terkandung di dalamnya melalui pengaruh hormon-hormon FSH dan estrogen yang sebelumnya sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar